Video

Minggu, 07 Desember 2025

Menjadi Guru Pejuang NW.

  


_Catatan dari Toili Sulawesi Tengah_

Oleh: Ust. Sam'an Husni [PWNW Sulawesi Tengah 1997-2021]

Pada tahun 1996, kami wisuda di Ma’had Darul Quran Wal Hadits NW Pancor, yang menandai bahwa kami telah menyandang gelar QH. Pada saat itu, saya juga sedang mengajar di SMP Pademare. Beberapa bulan setelah mengajar di SMP, saya memutuskan untuk menghadap PB NW dengan tujuan untuk mengajukan diri berjuang di luar daerah. Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan TGH. Drs. Lalu Gede Wiresentane.

Beliau sempat bertanya, *"Kamu asal dari mana? Dan apa kamu tamat dari Ma'had?"* Saya menjawab, *"Saya asal dari Bandok Tembeng Putik, dan tahun kemarin saya tamat di Ma’had."* Lalu saya berkata, *"Saya datang kemari untuk meminta izin dan restu, kiranya bisa berjuang di luar daerah."* Beliau kemudian bertanya, *"Kapan kamu ingin pergi?"* Saya menjawab, *"Kalau bisa dalam bulan ini."*

Setelah itu, beliau menulis sesuatu di selembar kertas, memasukkannya ke dalam amplop kosong, dan berkata, *"Besok kamu ke Kantor Yayasan dan serahkan ini kepada para pegawai di sana."*

Keesokan harinya, saya langsung menuju kantor Yayasan Pendidikan Hamzanwadi dan menyerahkan amplop tersebut kepada salah satu pegawai yang sudah saya kenal. Pegawai itu berkata, *"Ya, besok datang lagi ke sini."*

Keesokan harinya, saya kembali ke kantor Yayasan dan diterima oleh pegawai yang sama. Ia memberikan amplop tersebut dan berkata, *"Silakan periksa."* Saya membuka amplop itu dan menemukan surat yang ditandatangani oleh PBNW. Surat itu berisi tugas untuk saya, yaitu merintis dan mendirikan pondok pesantren di Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Dua hari kemudian, saya berpamitan kepada orang tua untuk berangkat ke Sulawesi Tengah, sesuai dengan alamat yang tertera dalam surat pengantar tugas saya. Setibanya di Toili, Kabupaten Banggai, saya menumpang sementara di rumah salah seorang warga di Desa Sentral Sari, Unit 7.

Beberapa bulan kemudian, warga Lombok Sentral Sari memberikan sebidang tanah wakaf untuk mendirikan pondok pesantren. Kurang lebih setahun kemudian, saya pulang ke Lombok untuk menyampaikan rencana pendirian pondok pesantren. Di Lombok, saya langsung menuju Pancor untuk menghadap Maulana Syaikh, dengan tujuan mengajukan nama pondok pesantren yang akan saya dirikan.

Di anara beberapa nama yang saya ajukan, Al-Maghfurllah menyetujui satu nama, yaitu *"Pondok Pesantren Hikmatul Husna NW Toili."* Maka, nama itulah yang menjadi nama pondok pesantren yang saya kelola hingga saat ini. Kini berdiri Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Alhamdulillah. []

Pengurus Daerah NW Banggi Sulteng Gelar Ngopi Santai.

 


yafhamunw.id Toili - Ust.Awaludin SP.d selaku ketua Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan kabupaten banggai sulawesi tengah gelar kegiatan ngopi santai disuatu warkop(Teras) di Toili bersama rekan-rekan pengurus yang sempat hadir disaat itu pada Minggu malam 8 Desember 2025,dalam kegiatan ini  aba beberapa hal yang di bicarakan terkait dengan program PDNW jangka pendek yang di rencanakan untuk mengisi kegiatan akhir tahun dan mengawali program kegiatan diawal tahun pada bulan Januari tahun 2026.

Dengan berbagai usulan dan masukan dari semua pengurus dan pihak pinpinan-pinpinan pondok pesantren yang berada dibawah naungan dan binaan pengurus daerah Nahdlatul Wathan Banggai ,sehingga terhasil dua kesepakatan yang menjadi program yang akan dilaksankan dalam waktu dekat ini antara lain:

1.Akan dilaksanakan kegiatan sosial penggalangan dana NW Banggai peduli bencana alam di Sumatra dan Aceh dengan melibatkan gabungan semua pengurus PDNW,guru dan pengurus OSIS disetiap sekolah/madrasah NW dibawah binaannya.

2.Akan menggelar kegiatan do'a / hiziban gabungan tiga kecamatan Toili,Toili barat dan Toili jaya  di kecamatan Toili.

Semoga rencana dan niat baik kita dilancarkan dan diberkahi Allah SWT amin.

Jumat, 05 Desember 2025

Lagu Mars Hadi NW

 


Kebaktian Gusdur Kepada Kakeknya Hadratu As Syeikh KH Hasyim Asy'ari.

 


yafhamunw.id Pancor bermi - Momen almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) ketika berziarah kepada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan(NW) di lombok, kedatangan beliau dipulau seribu masjid bertujuan menyambung tali silaturrahmin dan mempererat hubungan antara kakek beliau hadratu Syaikh KH.Hasyim Asy Asy'ari dengan pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid(As Saggaf).

KH Abdurrahman Wahid atau yang dikenal Gusdur karna ta'zhim dan kagum kepada pendiri dan organisasi Nahdlatul Wathan(NW), beliau terinspirasi dan bertabarruk(bertafa'ul) berinisiatip memberi nama Partai yang di bentunya bernama Partai Kebangkitan Bangsa, Nama Kebangkitan Bangsa diambil dari arti kata "Nahdlatul Wathan " Yang berarti Pergerakan tanah air / Kebangkitan Bangsa.

Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis:

 حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبَرُّ الْبِرِّ أَنْ يَصِلَ الرَّجُلُ وُدَّ أَبِيهِ


Artinya: “Dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya.'” (HR: Muslim).


Kamis, 04 Desember 2025

Lagu Mars Nahdlatul Wathan(NW).


 

Ikuti Ujian Semester Santri YAFHAMUNW Penuh Khidmat dan Ta'zdim


 

yafhamunw.id Uwelolu-Dengan penuh khidmat dan Ta'zdim santri dan santriwati Pondok Pesantren Fathul Hikam NW mengikuti pelaksanaan ujian semester awal/ganjil memakai sistem halakqoh(duduk bersila) beralaskan lantai.

Metode halaqoh merupakan metode warisan para ulama salaf (ulama terdahulu) dalam membuat perkumpulan atau majelis ilmu dan majelis dzikir.para ahli ilmu menjelaskan bahwa tradisi semacam ini penting ditanamkan dan diterapkan kepada peserta didik sebagai bentuk pembinaan atau pembiasaan dalam pembentukan karakter yang baik .

Nilai-nilai yang tersirat dalam metode halaqoh antara lain:

  1. Mengikuti (ittiba') Para ulama' salaf.
  2. Penguatan spiritual para santri.
  3. Pembentukan karakter.
  4. Terjalinnya ukhuwah ditengah-tengah santri.
  5. Asbab turunnya berkah dan rahmat Allah SWT.
  6. Menjaga adab atau Ta'zdim kepada guru.
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لاَ يَنَالُ الْعِلْمَ وَلاَ يَنْتَفِعُ بِهِ اِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ وَتَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ. قِيْلَ مَا وَصَلَ مَنْ وَصَلَ اِلَّا بِالْحُرْمَةِ، وَمَا سَقَطَ مَنْ سَقَطَ اِلاَّ بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ 

Artinya, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang pelajar tidak akan bisa mendapatkan ilmu dan manfaat ilmu kecuali dengan menghormati ilmu dan orang yang berilmu, memuliakan guru dan menghormatinya. Dikatakan, tidak sukses orang yang telah sukses kecuali dengan hormat, dan tidak gagal orang yang gagal kecuali disebabkan tidak hormat.” (Imam az-Zarnuji, Ta’limul Muta’allim).

Rabu, 03 Desember 2025

Bincang Santai Siapkan Perjusami ditemani Kopi Americano

 


Yafhamunw.id Uwelolu-Selasa malam Rabu tanggal 3 Desember 2025,Panitia Perjusami terpilih mengadakan rapat terbatas guna membahas tentang persiapan kegiatan perjusami akhir tahun yang akan diselenggarakan insya Allah pada tanggal 19 -21 Desember 2025 di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Fathul Hikam Al Mubarak NW,yang akan di ikuti dan dimeriahkan oleh semua siswa dan siswi  SMPI dan SMAI Fathul Hikam NW.

Kemah santri/Perjusami merupakan program tahunan yang sering di gelar sebagai  sebuah kegiatan dalam upaya keikutsertaan pesantren dalam mendukung program pemerintah baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.disamping itu juga merupakan salah satu program ekstrakulikuler satuan pendidikan yng berada dibawah naungan Yayasan.

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk  memberikan ruang kepada para siswa dan siswi dalam rangka pengembangan diri melalui kegiatan kepramukaan antara lain:

  1. Pelatihan kepemimpinan.
  2. Pembentukan karakter dan mentalitas.
  3. Pengembangan wawasan kepramukaan.
  4. Ajang pengembangan bakat dan seni
  5. Pembekalan tentang berbagai macam bentuk kreatifitas.
Sayyidia Ali Karromallahu Wajah pernah berkata:

عَلِّمُوْا اَوْلاَدَكُمْ فَإِنّهُمْ سَيَعِيْشُ فِى زَمَانِهِمْ غَيْرَ زَمَانِكُمْ, فَإِنَّهُمْ خَلَقَ لِزَمَانِهِمْ وَنحَن ُخَلَقْنَا لِزَمَانِنَا

“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” (Ali ibn Abi Thalib R.A)



Featured Post

Menjadi Guru Pejuang NW.

   _Catatan dari Toili Sulawesi Tengah_ Oleh: Ust. Sam'an Husni [PWNW Sulawesi Tengah 1997-2021] Pada tahun 1996, kami wisuda di Ma’had ...