Video

Selasa, 25 November 2025

Di Hadapan Santri Fathul Hikam NW Toili Barat , Muhammad Ma'ruf Sebut Organisasi sebagai Laboratorium Soft Skill dan Pembentuk Karakter

TOILI BARAT- Pentingnya pengetahuan dan praktik berorganisasi bagi siswa dan santri menjadi sorotan utama dalam sebuah presentasi inspiratif yang diadakan oleh OSIS SMA Islam Fathul Hikam Al Mubaraq NW, Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada Jumat (21/11/2025).

Materi tentang peran krusial Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di lingkup sekolah dan organisasi santri di pondok pesantren ini dipaparkan langsung oleh Muhammad Ma'ruf, ST, seorang figur yang kaya akan pengalaman organisasi. Ma'ruf dikenal sebagai salah satu pendiri Forum Mahasiswa Toili Raya (FMTR), menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (PDNW) Kabupaten Banggai, Wakil Ketua DPD KNPI Kabupaten Banggai, dan juga Ketua Persatuan Alumni GMNI Luwuk Banggai.

Berbekal rekam jejaknya yang mumpuni di berbagai organisasi tersebut, Ma'ruf menekankan bahwa organisasi harus diperkenalkan sedini mungkin dan dibiasakan kepada para murid untuk membentuk karakter mereka secara utuh.

"Di kelas kita mendapatkan teori, namun di organisasi itulah praktiknya," ujar Ma'ruf, menegaskan betapa pentingnya wadah organisasi sebagai tempat melakoni karakter dan manajemen kehidupan yang sesungguhnya.

Praktik vs Teori: Pembentukan Karakter di Organisasi

Dalam pemaparannya kepada para siswa dan pengurus OSIS SMA Islam Fathul Hikam, Ma'ruf secara gamblang menjelaskan bahwa organisasi adalah laboratorium bagi pengembangan diri.

  • Pembiasaan Berdialog Konstruktif: Ma'ruf secara sengaja menghadirkan sesi dialog yang "sengit" dan antusias. Hal ini bertujuan untuk merangsang semangat berpikir kritis siswa dan pengurus OSIS, membiasakan mereka dalam berbagi ide segar, bahkan sampai pada "bertikai pemikiran."
  • Mengembangkan Kemampuan Berargumentasi: Melalui dialog, santri dan siswa dilatih untuk terbiasa dalam sebuah dialog yang konstruktif (membangun) demi tercapainya tujuan bersama yang membawa manfaat bagi organisasi.
  • Belajar Tanggung Jawab: "Di organisasi, adik-adik sekalian diajarkan berargumentasi, mempertahankan pikirannya, dan setelah itu belajar untuk mempertanggungjawabkan apa yang menjadi buah pikiran tersebut," tandasnya.

Antusiasme siswa terlihat begitu tinggi, dengan adanya sesi tanya jawab yang hidup dan penuh ide. Ma'ruf berharap, melalui kegiatan ini, para siswa dan santri dapat mengambil peran aktif dalam organisasi, menjadikan pengalaman tersebut sebagai bekal penting untuk kehidupan di masa depan.(*)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Menjadi Guru Pejuang NW.

   _Catatan dari Toili Sulawesi Tengah_ Oleh: Ust. Sam'an Husni [PWNW Sulawesi Tengah 1997-2021] Pada tahun 1996, kami wisuda di Ma’had ...