Video

Rabu, 26 November 2025

Lentera Penerang Jiwa

     


yafhamu.id TOILI BARAT. Yayasan Pondok Pesantren Fathul Hikam Al Mubarak Nahdlatul Wathan(NW),desa Uwelolu memperingati Hari Guru Nasional(HGN),dimana kegiatan peringatan hari santri nasional ini diadakan oleh pengurus OSIS yang di ikuti oleh semua dewan guru dan semua para siswa dan siswi  baik jenjang pendidikan SMP maupun SMA.

Peringatan hari guru nasional ini mengangkat tema"merajut cinta dan rasa hormat yang mulai memudar di kalangan dunia pendidikan" .belakangan ini banyak terjadi kita perhatikan kejadian-kejadian yang mencerminkan sifat diskriminatif kepada para guru yang dilakukan baik para peserta didik maupun yang dilakukan sebagian wali siswa yang semestinya tidak pantas dilakukan dalam dunia pendidikan,karena akan berdampak sangat tidak baik dan tidak pantas bagi perkembangan generasi masa depan bangsa.disisi lain juga akan merusak moralitas siswa kepada ilmu dan guru,bagaimana mungkin ilmu yang di terima peserta didik akan bermanfaat jikalu ilmu dan guru sudah tidak dihargai dan telah hilang dari hati para generasi bangsa yg kita harapkan.

 Syekh Abdul Qodir Al Jailani perna berkata :

 من اراد الفلاح فليصر ترابا تحت اقدام الشيخ

Siapa saja yang menginginkan keberuntungan atau kesuksesan maka jadikanlah dirimu seolah-olah seperti debu di bawah telapak kaki gurumu.

Abuya sayyid Alawi Al maliki

ما رأيت احدا يتعلق بايخه ثم خاب

Aku tidak pernah melihat orang satupun di dunia yang memiliki hubungan erat (kecintaan) kepada gurunya lalu dia gagal atau merugi.

Dua ungkapan ini menerangkan dengan jelas bahwa keberhasilan dan kesuksesan seorang generasi bangsa tergantung pada seberapa besar rasa hormat dan ta'zhim serta kecintaan kepada gurunya.Semoga dengan dilaksanakannya peringatan Hari Guru Nasional ini bisa memupuk dan mempertahankan hubungan baik antara semua guru dan para siswa dan sebagai bukti bahwa jasa guru tidak bisa dibalas dengan apapun di dunia ini.

Tulisan ini kami akhiri dengan ungkapan seorang ulama' besar dari timur indonesia dari lombok NTB yaitu Shulthanul Auliya TGKH M.Zainuddin Abdul Majid (Pahlawan Nasional) :

"Dose bende menyangkut barang inak Amak bau te hapus Sik istigfar banyak-banyak,dose lek guru nedekne bau tekerisak dakakne tetebus Sik sedunia emas perak"

artinya : Dosa dan kesalahan kita kepada kedua orang tua masih bisa ditebus dengan banyak beristigfar,tetapi dosa dan salah kita kepada guru TDK bisa ditebus walaupun dengan sedunia emas dan perak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Menjadi Guru Pejuang NW.

   _Catatan dari Toili Sulawesi Tengah_ Oleh: Ust. Sam'an Husni [PWNW Sulawesi Tengah 1997-2021] Pada tahun 1996, kami wisuda di Ma’had ...